Pada
penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk
seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.Corak berpikir
deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme
alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik
kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu
premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis. Ada
2 macam penalaran deduktif menarik
simpulan secara langsung dan menarik simpulan secara tidak langsung menarik
Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis. sedangkan menarik secara
tidak langsung merupakan kebalikan dari secara langsung dimana pada secara
tidak langsung membutuhkan 2 buah premis sebagai datanya.
Menarik
simpulan secara langsung :
Contohnya
:
-Laptop
adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
-DVD
Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
kesimpulan
—> semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
Menarik simpulan secara tidak langsung :
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama
adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat
khusus. Contoh : Silogisme Kategorial.
Silogisme Kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga posisi
yaitu :
– Premis umum : premis mayor ( My )
– Premis khusus : premis minor ( Mn )
– Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contohnya :
premis mayor (My) : Semua siswa SMA Bani Saleh lulus
Ujian Nasional
premis minor (Mn) : Rani adalah siswa
SMA Bani Saleh
kesimpulan (K) : Rani lulus Ujian Nasional
Macam-macam
penalaran deduktif diantaranya :
a.
Silogisme
Silogisme merupakan bentuk penyimpulan
tidak langsung. Silogisme disebut juga cara berpikir atau menarik kesimpulan
dari premis-premis umum dan khusus.
Kriteria silogisme sebagai barikut :
Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A)
memiliki hal-hal tertentu (=B) Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu
atau bisa juga seseorang itu (=C) adalah golongan tertentu itu (=A) Kesimpulan
(K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau bias juga seseorang itu (=C) memiliki sifat
atau hal tersebut pada B (=B)
Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika
dirumuskan sebagai berikut :
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B
A = semua
anggota golongan tertentu
B = sifat yang
ada pada A
C = sesorang atau sesuatu anggota A
PU
: Semua Mahasiswa adalah lulusan SMA
PK
: Nanni adalah mahasiswa
K : Jadi, Nanni lulusan SLTA.
Jenis-jenis
silogisme
1.
silogisme katagorial
2.
silogisme hipotetik
3.
silogisme alternatif
4.
entimen
5.
silogisme disjungtif
Dari berbagai jenis silogisme diatas, memiliki arti
yang berbeda, yang pertama yaitu :
1.Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua
proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme
disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor
(premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi
subjek).
Contoh :
-semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis
umum)
-koala adalah hewan yang dilindungi (premis
minor/premis khusus)
-koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
2.Silogisme hipotetik
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah
suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
-Apabila lapar saya makan roti (mayor)
-Sekarang lapar (minor)
-Saya lapar makan roti (konklusi)
3.Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri
atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila
premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh :
-Dimas tinggal di bogor atau surabaya
-Dimas tinggal di surabaya
-Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
4.Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis
minor dan kesimpulannya.
Contoh:
-Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia
telah berusaha keras dalam belajar.
-Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu
jodi layak mendapatkan peringkat satu.
5.Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis
mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik
yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis
mayor.
Contoh :
-Devan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
-Ternyata devan tidak masuk sekolah. (premis 2)
-Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).
Sumber :
Tidak sepenuhnya mengammbil dari blog di bawah ini :
Tidak sepenuhnya mengammbil dari blog di bawah ini :
https://getnewidea.wordpress.com/2014/10/18/penalaran-deduktif-silogisme-kategorial-hipotesis-alternatif-dan-entimem/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar